Matahari Store

1708394276-LRfc-O7c27enw9yl-XLKYX3y-DNIV6-CP4-Oj

Minggu, 22 Desember 2024

Sarjani La'lang : Pelopor Desa Wisata Berkelanjutan dan Berkelas Dunia

 


Sarjani La'lang adalah seorang tokoh inspiratif asal Sulawesi Selatan yang dikenal sebagai penggagas dan penggerak utama Desa Wisata Landorundun. Desa yang terletak di kaki Gunung Sesean Lembang Landorundun Kecamatan Sesean Suloara Kabupaten Toraja utara ini dikenal karena keindahan alamnya yang masih asri, budaya yang kaya, serta keramahan masyarakatnya. Sarjani memiliki visi untuk mengembangkan desa tersebut menjadi destinasi wisata yang berkelanjutan, yang tidak hanya memperkenalkan potensi alam, tetapi juga memberdayakan masyarakat setempat.

Dengan latar belakangnya yang kuat di bidang pemberdayaan masyarakat dan pengembangan pariwisata, Sarjani merancang konsep desa wisata yang mengintegrasikan elemen-elemen tradisional dan modern, mulai dari pengelolaan homestay, kerajinan tangan, pertanian organik, hingga konservasi alam. Ia berhasil mengubah Landorundun menjadi desa wisata yang menarik perhatian banyak wisatawan lokal dan mancanegara.

Kiprahnya dalam mengembangkan Desa Wisata Landorundun mendapatkan pengakuan luas, dan pada tahun 2024, Sarjani berhasil membawa desanya masuk dalam 50 Besar Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI), sebuah ajang prestisius yang digelar oleh Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf). Pencapaian ini semakin mengukuhkan Landorundun sebagai salah satu desa wisata yang patut diperhitungkan di Indonesia.

Tak hanya berhasil masuk 50 besar, Sarjani juga berhasil meraih Juara 3 Kategori Amenitas dalam ajang ADWI 2024. Penghargaan ini diberikan atas keberhasilan Desa Wisata Landorundun dalam menyediakan fasilitas dan layanan yang memadai bagi wisatawan, mulai dari akomodasi, transportasi, hingga fasilitas kebersihan dan kenyamanan yang sesuai dengan standar pariwisata modern, tanpa mengabaikan nilai-nilai lokal yang menjadi kekuatan utama desa tersebut.

Kesuksesan ini tak lepas dari kerja keras dan dedikasi Sarjani dalam memberdayakan masyarakat untuk berperan aktif dalam pengembangan pariwisata yang berkelanjutan. Ia juga terus mendorong pentingnya pelatihan bagi masyarakat desa dalam hal pelayanan dan pengelolaan wisata, serta memastikan bahwa perkembangan pariwisata di Landorundun memberikan dampak positif bagi ekonomi lokal dan pelestarian lingkungan.


Melalui kerja keras dan visinya, Sarjani La'lang telah mengukir jejak yang menginspirasi banyak desa lainnya di Indonesia, menunjukkan bahwa pariwisata berbasis komunitas dan keberlanjutan dapat menjadi kunci kesuksesan di era modern.

Landorundun Sesean Suloara: Salah Satu Desa Wisata di Sulawesi Selatan, Apa Saja Daya Tariknya?


 TIMENEWS.co.id – Ingin liburan di suasana desa yang tenang? Mungkin tak ada salahnya kamu mengunjungi sebuah desa wisata.

Kali ini ada rekomendasi desa wisata di daerah Sulawesi Selatan, penasaran seperti apa daya tariknya?

Dengan mengunjungi desa wisata, Anda akan menjadi salah satu factor maju dan berkembangnya pariwisata lokal atau derah.Desa wisata yang ada di Sulawesi Selatan ini adalah Desa Wisata Landorundun Sesean Suloara, berikut ini informasinya yang dilansir TIMENEWS.CO.ID dari Youtube Kemenparekraf, dikutip pada Kamis, 5 Desember 2024.Pesona Desa Wisata Landorundun Sesean Suloara, Toraja Utara

Di sudut Tanah Toraja Utara, terdapat sebuah desa yang kaya akan adat dan budaya yang tetap terjaga meski zaman terus bergulir.

Desa wisata ini adalah Landorundun Sesean Suloara, Kecamatan Sesean Suloara, Kabupaten Toraja Utara, Sulawesi Selatan.

Desa ini masuk ke dalam daftar 50 desa wisata terbaik Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) 2024, menjadi bukti keindahan dan kekayaan budaya yang diakui secara nasional.

Keindahan Budaya dan Tradisi

Hamparan rumah adat Tongkonan dengan atap khasnya menyambut setiap pengunjung yang datang.

Suara alunan musik tradisional mengiringi langkah, menciptakan suasana yang magis dan sarat akan nilai budaya.Desa ini mencerminkan harmoni antara kehidupan manusia dengan tradisi, di mana konsep hidup dan mati menjadi makna mendalam yang diwariskan turun-temurun.Masyarakat Toraja di desa ini tetap menjaga tradisi leluhur dengan penuh kebanggaan.

Hal ini menjadi daya tarik bagi wisatawan yang ingin merasakan langsung nilai budaya yang masih murni dan otentik.

Lembang Landorundun, Desa Wisata di Atas Gunung yang Masuk 50 Besar ADWI 2024

  ZONAKATA.COM – TORAJA UTARA Lembang (Desa) Landorundun di Kecamatan Sesean Suloara’, Kabupaten Toraja Utara, Sulawesi Selatan masuk 50 besar Anugrah Desa Wisata Indonesia (ADWI) 2024.

Desa yang terletak di lereng gunung Sesean ini telah dikunjungi oleh Staf Ahli Menteri Bidang Reformasi Birokrasi dan Regulasi Kemenparekraf, Kurleni Ukar, Selasa (2/7/2024).

Kurleni datang melihat daya tarik wisata yang dimiliki Desa Landorundun.

“Ini kita datang dalam rangka visitasi, di mana Desa Landorundun ini masuk 50 besar ADWI 2024,” kata Kurleni.

“Satu-satunya Desa di Tana Toraja dan Toraja Utara yang masuk anugerah desa wisata,” sambungnya.

Sementara, kedatangan tim dari Kementerian Pariwisata disambut dengan tarian pa’ gellu, dan mangganda’ yang diiringi musik bambu.

Warga Desa Landorundun juga menyajikan makanan khas Toraja bernama Pa’piong.

Selain itu juga ditampilkan beragam hasil kerajinan tangan warga setempat. Seperti miniatur Tongkonan (rumah adat Toraja), manik-manik, kerajinan bambu, tikar dan pa’ tannun (kain tenun).

Kemudian hasil bumi. Seperti kopi, tamarillo dan beras ketan.

“Karena desa ini masih rintisan kedepannya promosi akan kita maksimalkan. Tujuannya untuk menggerakkan ekonomi masyarakat,” ucap Kurleni.

 Profil Lembang Landorundun

Dari Bandara Toraja ditempuh sekitar 45 menit, kemudian dilanjutkan menggunakan roda dua atau roda empat sekitar 45 km atau sekitar 1 Jam 35 menit ke arah Utara Toraja.

Desa Wisata Landorundun berada di jalur Poros Batutumonga-Pangala’. Desa ini memiliki 3 dusun, yakni Dusun Tondoklitak, Londong dan Salaga.

Di Dusun Tondoklitak memiliki banyak Tongkonan dan Lumbung serta dikelilingi hamparan sawah.

Desa Landorundun yang berada di ketinggian 2.100 mdpl juga memiliki kondisi alam yang sejuk.

Di mana, suhu harian bervariasi dari sekitar 16 derajat celcius di malam hari dan di pagi hingga siang hari sekitar 25-28 derajat celcius.

Senin, 16 Desember 2024

Keindahan Desa Landorundun Toraja Utara Pukau Tim Visitasi Anugerah Desa Wisata Indonesia 2024


 POJOKSULSEL.com, TORAJA UTARA - Staf Ahli Bidang Reformasi Birokrasi dan Regulasi Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) Kurleni Ukar terpukau dengan pesona keindahan Desa Wisata Landorundun, Kabupaten Toraja Utara.

Hal itu disampaikan Kurleni Ukar saat menggelar kunjungan ke Desa Wisata Landorundun, Selasa sore, 2 Juli 2024.

Kunjungan itu dalam rangka visitasi Anugerah Desa Wisata Indonesia 2024.

Desa Wisata Landorundun adalah salah satu desa yang masuk yang masuk 50 Besar Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) 2024..

Kurleni mengaku sudah sering ke Toraja, namun berkunjung ke desa yang jauh dari Makale, Ibu Kota Toraja Utara, itu adalah kunjungan pertamanya.Kurleni mengaku terpesona saat melihat keindahan Desa Wisata Landorundun yang berada diatas gunung.

Selain letaknya yang berada di atas gunung dengan pesona alam yang indah, Desa Wisata Landorundun juga kaya dengan atraksi budaya, seperti Sisemba', Rambu Tuka' dan Rambu Solo', juga terdapat kekayaan budaya pendukung UMKM berupa kerajinan anyaman, tenun, manik-manik, ukiran dan miniatur rumah adat Toraja.

Desa Wisata Landorundun juga kaya dengan hasil bumi seperti kopi, tamarillo, dan beras ketan.

Kepada wartawan, Kurleni Ukar mengatakan tujuannya kesini untuk mengangkat desa-desa wisata menjadi dikenal dipromosikan, supaya desa ini menjadi alternatif wisata di Indonesia.

"Tujuan utamanya ingin menggerakkan ekonomi masyarakat, jadi ketika sudah hadir ini menjadi pemasukan baru bagi masyarakat di desa itu", ungkap Kurleni Ukar

Kurleni Ukar mengaku tantangan disini adalah akses jalan, sehingga dengan diangkatnya Desa Landorundun ini jadi Desa Wisata, ada perhatian dari Pemerintah Daerah untuk pengembangan selanjutnya.

Sementara itu, Wakil Bupati Toraja Utara Frederik Victor Palimbong yang mendampingi kunjungan Staf Ahli Bidang Reformasi Birokrasi dan Regulasi Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) RI menyambut baik beberapa masukan untuk peningkatan Desa Wisata Landorundun.

Frederik Victor Palimbong menyebut akses jalan memang menjadi persoalan dan itu sudah masuk dalam program penganggaran untuk dibenahi kedepan.

"Kita bersyukur dari 70 ribu Desa seluruh Indonesia, hanya ada 6 ribu Desa Wisata dan dari 6 ribu Desa Wisata, Lembang Landorundun masuk 50 besar sehingga Kita berharap bisa mengikuti jejak Lembang Nonongan 10 besar Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) atau lebih baik lagi dari itu,” harap Frederik Victor Palimbong.

Desa Wisata Landorundun, Pesona Tersembunyi Di Toraja Utara

 Berstatus sebagai desa wisata rintisan dalam 50 besar ADWI 2024, Landorundun tak kalah memiliki keunikan dari segi budaya seperti desa wisata lain yang sudah lebih dulu tersohor di Tana Toraja.

JAKARTA - Memiliki wilayah pegunungan yang ditinggali oleh masyarakat adat suku Toraja, membuat wilayah Sulawesi Selatan memiliki sejumlah desa wisata yang cukup dikenal bahkan di kalangan wisatawan mancanegara.

Beberapa desa wisata yang dimaksud sebut saja Desa Saluallo, Desa Kete Kesu, Desa Kole Sawangan, dan masih banyak lagi.

Namun belakangan, ada satu desa di Sulawesi Selatan tepatnya Toraja Utara, yang mencuri perhatian lantaran berhasil masuk dalam daftar 50 Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI), yakni Desa Wisata Landorundun.

Mirip dengan desa Toraja pada umumnya, Desa Landorundun ini memiliki ciri khas berupa area tinggal yang hanya memiliki bangunan rumah tradisional Suku Toraja, yakni Rumah Adat Tongkonan yang memiliki ciri khas berupa ukiran kayu di setiap sudutnya.

Belum lagi, ciri khas lain yang pasti ditemui adalah keberadaan hewan ternak berupa kerbau yang begitu berarti bagi masyarakat Toraja.

Kerbau-kerbau ini menjadi properti yang sangat istimewa, di mana masyarakat setempat bahkan memiliki tempat atau kandang khusus. Selain itu, bagian kepala atau tanduk dari kerbau yang sudah dikorbankan untuk ritual tertentu juga biasanya menghiasi bagian depan rumah tongkonan, dengan makna menunjukkan derajat keluarga dari pemilik rumah.




Lembang Landorundun, Toraja Utara Raih Juara 3 Anugerah Desa Wisata 2024 ( Kategori Amenitas )


KAREBA-TORAJA.COM, JAKARTA — Lembang (Desa) Landorundun, Kecamatan Sesean Suloara’, Kabupaten Toraja Utara meraih juara 3 kategori Amenitas pada ajang Anugerah Desa Wisata (ADWI) tahun 2024.

Dengan begitu, Kabupaten Toraja Utara kini memiliki dua desa wisata, yang pernah meraih ADWI. Sebelumnya, Lembang (Desa) Nonongan Selatan, Kecamatan Sopai, meraih juara 3 ADWI tahun 2021 kategori konten kreatif.

Pengumuman pemenang ADWI 2024 dilakukan oleh Kementerian Pariwisata (Kemenpar) pada Puncak Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) 2024 di Teater Tanah Airku Taman Mini Indonesia Indah (TMII), Minggu, 17 November 2024.

Menteri Pariwisata (Menpar) Widiyanti Putri Wardhana menyatakan komitmennya untuk melanjutkan program ADWI, yang telah dirintis oleh Menpar sebelumnya.

“Desa wisata merupakan salah satu ujung tombak pariwisata Indonesia dan akan menjadi salah satu prioritas utama yang kami jalankan selama melaksanakan amanah sebagai Menteri Pariwisata,” kata Widiyanti.

Menpar Widiyanti menambahkan, desa wisata telah menjadi program akar rumput yang kuat, menyokong sektor pariwisata, dan memperlihatkan kepada dunia bahwa di balik keindahan alam Indonesia, ada masyarakat desa yang hangat dan penuh dedikasi untuk mengembangkan daerahnya agar berdaya saing global.

Tahun ini, Desa Wisata Jatiluwih di Bali dan Desa Wisata Wukirsari di Yogyakarta meraih Best Tourism Villages UN Tourism 2024.

Program ADWI 2024 diikuti oleh 6.016 desa wisata di seluruh Indonesia, yang tercatat meningkat tiga kali lipat dari sejak pertama kali digelar pada 2021. Setelah melalui proses kurasi oleh dewan juri, diperoleh 50 Besar Desa Wisata Terbaik ADWI 2024.

Selain itu, ADWI 2024 juga melibatkan 50 Besar Desa Wisata Terbaik dalam serangkaian kegiatan akhirnya, yang meliputi Forum Mitra Strategis ADWI 2024, Displai 50 Desa Wisata Terbaik ADWI 2024, dan Malam Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) 2024.

Berikut daftar Desa Wisata Pemenang ADWI 2024:

  1. Desa Wisata Terbaik ADWI 2024: Desa Wisata Les, Buleleng, Bali.
  2. Desa Wisata Terfavorit ADWI 2024:
    Desa Wisata Jagoi Babang, Bengkayang, Kalimantan Barat.
  3. Pemenang Berdasarkan 5 Kategori Penilaian ADWI 2024:
    – Kategori Daya Tarik Wisata
    Juara 1: Desa Wisata Batu Lintang, Kapuas Hulu, Kalimantan Barat;
    b. Juara 2: Desa Wisata Cemaga Tengah, Natuna, Kepulauan Riau;
    c. Juara 3: Desa Wisata Tiworiwu (Kampung Megalith Bena), Ngada, NTT

– Kategori Amenitas
a. Juara 1: Desa Wisata Wanurejo, Magelang, Jawa Tengah;
b. Juara 2: Desa Wisata Aik Berik, Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat;
c. Juara 3: Desa Wisata Landorundun, Toraja Utara, Sulawesi Selatan.

  • Kategori Digital
    Juara 1: Desa Wisata Gunungsari, Madiun, Jawa Timur;
    b. Juara 2: Desa Wisata Danau Diateh – Alahan Panjang, Solok, Sumbar;
    c. Juara 3: Desa Wisata Pulau Derawan, Berau, Kalimantan Timur.
  • Kategori Kelembagaan dan SDM
    Juara 1: Desa Wisata Krebet, Bantul, Yogyakarta;
    b. Juara 2: Desa Wisata Adat Osing Kemiren, Banyuwangi, Jatim;
    c. Juara 3: Desa Wisata Pulau Sibandang, Tapanuli Utara, Sumatra Utara.
  • Kategori Resiliensi
    Juara 1: Desa Wisata Pesona Gunung Prau, Wonosobo, Jawa Tengah;
    b. Juara 2: Desa Wisata Pulau Pramuka, Kepulauan Seribu, DKI Jakarta;
    c. Juara 3: Desa Wisata Amping Parak, Pesisir Selatan, Sumatra Barat.

Sabtu, 14 Desember 2024

Daya Tarik Kopi Toraja, Jenis Kopi di Indonesia yang Melegenda

 

Tanaman Kopi Toraja

Sebelum membahas tentang cita rasa kopi Toraja, ada baiknya kamu berkenalan dulu dengan tanaman kopi Toraja ini sendiri. Kopi Toraja ini ditanam di area pegunungan dengan ketinggian 1400 sampai dengan 2100 mdpl di Pegunungan Sesean, Toraja, Sulawesi Selatan. Pegunungan Sesean ini terkenal sebagai kawasan tanah vulkanik, dimana pohon-pohon kopi Toraja ini tumbuh beriringan dengan tanaman rempah. Lingkungan inilah yang tanpa sengaja menyebabkan cita rasa kopi Toraja memiliki keunikan tersendiri, dengan aroma yang mirip seperti rempah-rempah.

Tanaman kopi Toraja sendiri biasanya memiliki bentuk yang tidak teratur dengan warna cokelat tua. Walaupun bentuknya tidak teratur, tapi dengan mencium aromanya saja pasti kamu sudah bisa mengenali kopi Toraja ini karena aromanya yang sangat harum dan khas. Saat penanaman, kopi Toraja diperhatikan dengan saat teratur untuk menghasilkan biji kopi yang berkualitas, kemudian saat ia sudah benar-benar tua, barulah biji kopinya dipanen dan kemudian diolah dengan metode giling basah. Tak heran, ini perawatan yang maksimal menjadi salah satu alasan kopi Toraja bisa memiliki rasa yang sangat nikmat dan harga yang lebih mahal dibandingkan jenis kopi di Indonesia yang lainnya.

Cita Rasa Kopi Toraja

Kopi Toraja ini memiliki dua varian, yaitu arabika dan robusta. Namun, varian kopi arabika merupakan varian yang lebih terkenal, selain karena lokasi tanam yang lebih cocok untuk varian, kopi Toraja arabika juga memiliki tingkat keasaman yang lebih rendah, sehingga lebih cocok di lidah kebanyakan orang.

Karena tumbuhan kopi Toraja ini berlokasi di daerah yang dekat dengan tanaman rempah-rempah, oleh karena itu kopi Toraja memiliki rasa khas rempah-rempahnya, seperti kacang-kacangan, kayu manis, dan terkadang jahe dan juga lada hitam. Selain itu, cita rasa jenis kopi di Indonesia ini memiliki sensasi rasa kopi yang kuat, dengan keasaman yang rendah, lembut, namun juga memiliki sentuhan rasa floral dan fruity.

 Cara Menikmati Kopi Toraja

Sama seperti jenis kopi di Indonesia lainnya, kopi Toraja ini bisa dijadikan dasar untuk pembuatan berbagai hidangan kopi. Namun, di samping itu, kamu juga bisa menikmati kopi Toraja menjadi hidangan kopi tubruk, juga manual brew dan pour over. Ciri khas salah satu jenis kopi di Indonesia ini memiliki rasa kopi yang kuat dan sedikit kecut, kopi Toraja ini bisa dinikmati dengan gula maupun tanpa gula. Jika ditambahkan gula, kopi Toraja ini terasa semakin kecut, tapi, kalau tanpa gula, kamu bisa merasa lebih banyak tingkat kepahitannya.

  

Kenapa Kopi Toraja Bisa Mendunia?

Banyak yang mempertanyakan, kenapa salah satu jenis kopi di Indonesia ini bisa mendunia? Jawabannya sederhana, karena kopi Toraja ini memiliki rasa dan aroma yang sangat nikmat dan berciri khas yang membuatnya cocok di lidah kebanyakan orang.

Nah, itu dia daya tarik kopi Toraja yang membuat salah satu jenis di Indonesia ini menjadi mendunia. Bahkan, kopi Toraja juga dijuluki sebagai emas hitam dan juga memiliki harga yang lebih mahal dibandingkan dengan jenis kopi di Indonesia lainnya lho. Hayo, siapa yang sudah pernah cobain kopi Toraja?

MENDORONG UMKM PRODUKSI KOPI TORAJA

 Marketplace UMKM Toraja Tirriklada Berkarya adalah sebuah platform digital yang 

dirancang oleh PT. Tiriklada Sukses Tratindo untuk mendukung produk-produk usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) di Toraja. Platform ini bertujuan untuk mempromosikan dan menjual produk-produk khas Toraja, yang mencakup berbagai kategori seperti kerajinan tangan, pakaian adat, kopi Toraja, kuliner tradisional, dan souvenir khas budaya Toraja.

Dengan Tirriklada Berkarya sebagai inisiator, marketplace ini tidak hanya menyediakan akses bagi UMKM lokal untuk menjual produk mereka, tetapi juga mendukung mereka dalam pengembangan bisnis melalui pelatihan, strategi pemasaran digital, dan alat bantu teknologi modern. Website ini membantu UMKM memperluas jangkauan pasar, sehingga produk-produk unik Toraja bisa dikenal dan dibeli oleh pembeli di seluruh Indonesia dan dunia.

Marketplace UMKM Toraja Tirriklada Berkarya mengedepankan kemudahan dalam berbelanja, dengan antarmuka pengguna yang ramah, sistem pembayaran yang aman, dan jaringan pengiriman yang luas. Platform ini juga memberikan ruang bagi para pengrajin untuk menceritakan kisah di balik produk mereka, sehingga setiap pembelian tidak hanya mendukung ekonomi lokal, tetapi juga membantu melestarikan budaya dan tradisi Toraja.

Dengan visi untuk mengangkat potensi lokal ke kancah global, Tirriklada Berkarya menghadirkan marketplace ini sebagai sarana untuk memperkenalkan kekayaan produk Toraja ke pasar yang lebih luas, sekaligus mendukung pertumbuhan ekonomi dan keberlanjutan UMKM setempat.


Kesenian Toraja Gau' Tendengan atau Gau Pa'Tendengan

Kesenian Toraja bersumber atau berdasarkan dari falsafah hidup dan kehidupan masyarakat Toraja yang keseluruhannya nampak dalam kehidupan A...